Jihad Menyelamatkan Bumi

Muhammad Luthfie

Direktur Eksekutif Relawan Ekologi Nusantara (RENA)


“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbutan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.” (QS. Ar-Rum : 41)

Perubahan iklim tengah terjadi di bumi kita. Dampaknya kita lihat sendiri. Banjir dan longsor, kekeringan, angin topan, angin putting beliung, berbagai kecelakaan penerbangan dan pelayaran, wabah penyakit malaria, diare, demam berdarah, menurunnya kualitas air dan udara serta gagal panen. Perubahan iklim juga menyebabkan permukaan air laut naik. Sejak tahun 1961-2003, permukaan air laut rata-rata naik 1,8 mm/tahun. Diperkirakan dalam 30-40 tahun kedepan, lebih dari 300 pulau di Indonesia akan tenggelam.

Perubahan iklim terjadi karena efek gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. 90% disebabkan oleh aktivitas manusia (konsumsi minyak bumi dan batu bara dalam transportasi dan industri), tumpukan sampah dan kerusakan hutan.

Jadi, apa yang perlu kita lakukan? Pemerintah, dunia industri, dan masyarakat secara bersama-sama melakukan upaya penyelamatan lingkungan. Stop semua aktivitas yang mencemari udara, mencemari lingkungan dan gaya hidup yang boros energi. Gunakan listrik seperlunya, hemat bahan bakar, pelihara pohon dan jalani pola hidup sederhana. Perlu gerakan kolektif untuk menyelamatkan bumi agar terhindar dari bencana yang lebih dahsyat. Mari berjihad menyelamatkan bumi.


0 komentar:

Blogger Templates by Blog Forum