Strategi Mereduksi Efek Global Warming

Muhammad Luthfie

Direktur Eksekutif Relawan Ekologi Nusantara (RENA)



“Potensi kerusakan yang begitu dahsyat akibat pemanasan global memerlukan strategi untuk mereduksi secara global pula.”

Strategi pertama adalah mengubah perilaku individu. Tindakan yang lebih baik adalah dengan mengubah perilaku individu, karena pemahaman efek dari pemanasan global yang ‘ditanam’ hari ini berdampak besar pada anak cucu kita di kemudian hari. Beberapa langkah tindakan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:

Pertama, menghemat penggunaan air. Kadang kita tidak menyadari kalau air kran mengalir kira-kira 9 liter per menit. Pemakaian air yang terlalu banyak dan boros akan mempercepat habisnya ketersediaan air tanah. Jadi, jangan membiasakan diri membiarkan kran air mengalir tanpa digunakan.

Kedua, menghemat listrik. Apa hubungan hemat listrik dengan pemanasan global? Pemanasan global terjadi karena terlalu banyak gas rumah kaca yang lepas di atmosfer. Gas rumah kaca didominasi oleh karbon dioksida (CO2). Sebagian besar CO2 dihasilkan oleh pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Dengan demikian, hemat listrik, secara tidak langsung juga akan mengurangi kadar CO2 di atmosfer.

Ketiga, menanam pohon. Oleh karena CO2 dipergunakan oleh tanaman dipergunakan oleh tanaman untuk fotosintesis maka penanaman pohon dalam jumlah banyak juga dapat menjadi solusi. Bila setiap orang menanam satu pohon maka di Indonesia akan bertambah lebih dari dua ratus juta tanaman yang ikut mengkonsumsi CO2. Di Sulawesi Utara, dibuat Peraturan Daerah yang mewajibkan menanam pohon bagi pasangan yang akan menikah.

Keempat, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar di wilayah perkotaan juga perlu diantisipasi dengan mengubah perilaku hidup orang. Pencemaran udara 70% dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Menurut data Swiss Contact, Proyek Udara Bersih Jakarta, sumber pencemaran di Jakarta disumbang oleh kendaraan pribadi sekitar 90% dan sekitar 10% dari kendaraan umum, termasuk truk. Bila di lakukan pengurangan penggunaan kendaraan bermotor, maka kemacetan dan polusi udara dapat dikurangi.

Strategi kedua adalah berjuang secara kolektif. Upaya mengurangi efek pemanasan global dapat dilakukan secara bersama atau kolektif. Beberapa langkah perjuangan yang dapat dilakukan secara kolektif sebagai berikut:

Pertama, mencari energi alternatif. Penggunaan energi alternatif yang dapat diperbarui perlu dilakukan di Indonesia. Pembangkit listrik di Indonesia kebanyakan menggunakan bahan bakar fosil: minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Ketiganya mengeluarkan CO2. Jadi, semakin kita boros menggunakan listrik, semakin banyak CO2 yang dikeluarkan. Daripada terus-terusan boros listrik dan pemerintah harus membangun pembangkit listrik berbahan fosil baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, lebih baik melakukan hemat listrik. Dengan penghematan ini, anggaran pemerintah untuk subsidi listrik yang besar bisa dipakai untuk membangun pembangkit listrik dengan energi bersih, seperti sinar matahari, air, angin, biomassa, dan panas bumi.

Kedua, melestarikan hutan. Masyarakat dan pemerintah harus berupaya bersama-sama dalam menjaga hutan dari kebakaran. Negara-negara lain memandang kebakaran hutan yang kerap terjadi di Indonesia merupakan penyumbang CO2 terbesar di dunia. Bahkan, Indonesia dituding menjadi Negara ketiga penyumbang pemanasan global karena penebangan hutan dan pembakaran hutan yang cukup besar terjadi beberapa tahun belakangan ini.

Ketiga, menanam pohon secara masal. Penanaman pohon secara masal juga perlu dilakukan, misalnya dengan membuat taman kota, hutan kota, dan kewajiban menanam bagi instansi, perumahan, atau lembaga lain.

Keempat, memperbaiki kualitas kendaraan dengan uji emisi. Uji emisi adalah sarana untuk memperoleh kepastian mengenai kinerja mesin kendaraan apakah dalam kondisi prima atau sebaliknya. Melakukan uji emisi dengan benar terhadap kendaraan bermotor juga harus dilakukan karena mesin prima mengeliminer pembuangan gas karbon sehingga dapat ikut menjaga lingkungan dan hemat bahan bakar. Perlu sanksi yang tegas terhadap pelaku uji yang meloloskan kendaraan yang mesinnya bermasalah. Uji emisi yang benar antara lain dapat berfungsi untuk tiga hal berikut: a) Mengetahui efektivitas proses pembakaran bahan bakar pada mesin dengan cara menganalisis kandungan karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang terkandung di dalam gas buang. Tingginya kandungan HC yang diakibatkan oleh kerusakan kendaraan disebabkan oleh beberapa factor antara lain: seperti kebocoran pada system vakum, system pengapian yang tidak bekerja dengan baik, kerusakan pada engine control unit, kerusakan pada oksigen sensor, dan gangguan pada system pasokan udara. b) Mengetahui adanya kerusakan pada bagian-bagian mesin kendaraan. c) Membantu saat melakukan setting campuran udara dan bahan bakar yang tepat.

Kelima, membina kelompok pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pecinta lingkungan. Upaya sadar lingkungan mulai digerakkan sedini mungkin pada anak-anak dan remaja. Salah satu upayanya adalah dengan membentuk dan membina organisasi dan klub pecinta lingkungan.

Walaupun hasilnya tidak dapat dilihat secara langsung dan cepat, setidaknya strategi serta upaya untuk mereduksi efek global warming haruslah didukung oleh segenap masyarakat. Pada akhirnya, masyarakat juga yang akan merasakan manfatnya. Efek pemanasan global tidak dapat dicegah hanya melalui individu, melainkan butuh kerja sama semua pihak. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika kita memulai upaya sadar lingkungan mulai saat ini demi generesai yang akan datang. Mari bertindak nyata untuk masa depan bersama.

0 komentar:

Blogger Templates by Blog Forum